Wednesday, June 17, 2009

Kosmetiknya Aman?

Sadarkah Anda bahwa kini banyak jenis kosmetik yang tak membuat Anda cantik tetapi justru menjadikan kulit Anda berbintik atau bersisik? Bukan berita baru kalau kini banyak wanita merasa gelisah lantaran ingin berkulit lebih putih. Gempuran promosi segala jenis produk kosmetik baik dalam bentuk lotion, pembersih wajah, sabun, krim malam, sampai bedak yang menjanjikan warna kulit lebih putih ternyata amat laku di pasaran. Tapi, benarkah aneka pemutih kulit ini efisien sesuai iklannya, dan aman bagi kulit? Sebelum Anda kecolongan, ada baiknya mulai berhati-hati memilih kosmetik demi keamanan dan kesehatan Anda.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/ MENKES/ PER/V/1998 Tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetik dan Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik mengemukakan setidaknya ada 5 jenis bahan-bahan berbahaya yang tidak boleh terdapat di dalam kosmetika antara lain: Merkuri (Hg), kendati hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh menyebabkan gejala keracunan seperti gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi. Hidroquinon, pada kosmetik penggunaannya hanya dapat dilakukan atas pengawasan dokter. Senyawa yang merupakan obat keras ini mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam. Namun, penggunaan lebih 2% dapat menyebabkan oochronosis (kulit berbintil seperti pasir dan berwarna coklat kebiruan yang menimbulkan sensasi gatal dan terbakar) terhadap orang berkulit gelap. Sedangkan bahan pewarna Merah K.10 (Rhodamin B) dan Merah K.3 (CI Pigment Red 53 : D&C Red No. 8 : 15585) merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Penggunaan zat warna ini dalam kosmetik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik penyebab kerusakan pada hati. Asam retinoat bekerja mengelupas kulit dan dapat membuat kulit terasa seperti terbakar. Contoh zat berbahaya lain yang tak seharusnya terkandung dalam kosmetik adalah tretinoin dan diethylen Glycol (DEG).

Di samping mengetahui jenis-jenis bahan berbahaya dalam kosmetik, Anda juga memerlukan langkah efektif dalam memilihnya. Pertama, pilihlah produk yang terdaftar di pemerintah. Hal itu bisa dilihat dari tanda apakah produk tersebut sudah ada nomor kode dari Depkes. jika produk tersebut sudah terdaftar di Badan POM, maka kodenya adalah “CD” untuk kosmetik dalam negeri dan “CL” untuk kosmetik luar. Kedua, pilihlah produk yang diawasi tim medis/dokter. Ada banyak produk yang dalam pengolahannya di bawah pengawasan dokter ahli, termasuk produk-produk kosmetika buatan dalam negeri. Ketiga, gunakan produk kosmetika atas anjuran dokter, terutama dokter yang ahli dalam kulit dan kosmetika. Untuk mengobati kecemasan Anda bawalah kosmetika itu ke apoteker atau dokter kulit, tanyakan apakah produk tersebut aman untuk jenis kulit Anda. Tidak ada salahnya jika sesekali Anda mendatangi LP POM untuk menanyakan produk mana yang sudah aman dan mana yang tidak.
(dari berbagai sumber)

No comments: