Friday, March 27, 2009

A Dam Burst in Situ Gintung Area, Ciputat, South Tangerang


Innalillahi wa inailaihi rojiun....

Dozens of others were missing after the dam burst overnight while people were asleep, giving them little chance to flee a wall of water that came crashing into low-lying homes and that residents compared to a tsunami.

Houses and concrete buildings were flattened and buckled by the force of the water, which left many survivors in the Jakarta suburb of Cireundeu trapped on rooftops waiting to be rescued...

More info from : http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/27/dam-burst-death-toll-raises-20.html

Dam burst death toll raises to 20

The Jakarta Post , Jakarta | Fri, 03/27/2009 10:16 AM | Jakarta


A dam burst in Cirendeu, Ciputat, South Tangerang on the outskirts of Jakarta, before dawn Friday, sending a flash flood into a crowded residential neighborhood, submerging hundreds of houses and killing at least 20 people, officials said.

A wave of water crashed into around 400 homes in the industrial area of Tangerang at around 2.00 a.m., said Health Ministry Crisis Center chief Rustam Pakaya. Floodwaters were up to 2.5 meters deep is some areas, police and witnesses said.

Pakaya said 20 bodies had been recovered by rescue teams, but that he expected the death toll to climb because residents were sleeping when the disaster happened. At least a dozen others were reportedly missing.

Antara news agency reporte that search and rescue officers were still working to rescue residents being trapped in their submerged houses. The survivors were evacuated to higher grounds at the nearby Muhammadiyah University of Jakarta.

It was unclear what caused the failure of the 10-meter-high dam, which was holding back around 2 million cubic meters of water at the Pesanggrahan river, according to South Jakarta Police chief Makmur Simbolon.

A rescue worker identified only as Toni, told El Shinta radio another 19 people were being treated at nearby hospitals.

"A flash flood came suddenly and was horrifying," said Seto Mulyadi, whose car was washed nearly 300 feet (100 meters) from his driveway into a public park, as quoted by The Associated Press. "My house in a dreadful mess ... Thank God my family is safe."

Mulyadi said he heard a siren sound at the dam before the water smashed out all the windows and doors and inundated his home in 2.5 meters of water. He said his wife and four children were all sleep upstairs and were unharmed.

and updated info from: http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/03/27/14120454/Jumlah.Korban.Situ.Gintung.Sudah.45.Orang

Jumlah Korban Situ Gintung Sudah 45 Orang

Jumat, 27 Maret 2009 | 14:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Sampai dengan pukul 14.00 tadi, jumlah korban jiwa yang meninggal dalam bencana Situ Gintung berjumlah 47 orang. Data ini dihimpun dari Posko STIE Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Jakarta, serta dua orang meninggal di RS Fatmawati.

Korban di STIE Ahmad Dahlan mencapai 14 orang dan Posko UMJ 31 orang, sedangkan 2 korban meninggal di RS Fatmawati yakni Ari Wibowo dan Indah (7).

Demikian disampaikan Koordinator Informasi Posko STIE Ahmad Dahlan Agus Rama Dani kepada wartawan di Posko STIE Ahmad Dahlan, Ciputat, Juamt (27/3) siang ini.

"Pencarian korban masih terus dilakukan, saat ini korban meninggal di kedua posko, UMJ dan STIE telah dipindah ke RS Fatmawati," ujar Agus.

Menurut Agus, korban banyak ditemukan di reruntuhan rumah, tumpukan sampah, dan tersangkut di pohon-pohon. "Karena dari titik jebolnya tanggul Situ Gintung ke kelurahan Cirendeuh itu sekitar 4-5 kilometer, maka korban itu tersebar, bahkan tadi ada informasi yang hanyut sampai di Jakarta Selatan," ujarnya.

Selain korban meninggal di STIE Ahmad Dahlan ada korban luka 33 orang, yang saat ini dirawat oleh tenaga medis yang ada. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari juga baru saja mengunjungi korban selamat di STIE Ahmad Dahlan.

Tuesday, March 24, 2009

Kena batunya...

Kalau orang tiba-tiba 'dijewer' sama Tuhan, wuiiihhh rasanya pasti gak karuan, kenapa? Karena 'jeweran' Tuhan atau teguran-Nya tentu bukanlah hal yang main-main...
Lalu ketika kita misalnya kena teguran itu, what can we do?
Well...pertama yang dilakukan adalah instropeksi...kenapa kita bisa kena teguran seperti itu?
Then...mulailah berusaha mencari jalan keluar dari masalah yang kita hadapin...
Kalau masih merasa mentok, kemana lagi kita mengadu? Ya, kembalilah pada Tuhanmu...itu yang dinamakan pasrah. Seorang teman pernah berkata "kalau kamu kena cobaan dan merasa sangat berat mungkin cobaan itu memang bukan berasal dari manusia tetapi dari Tuhan, maka mintalah kekuatan pada Tuhan agar kamu dapat menjalani cobaan tersebut..."
Mungkin kemudian kita akan berpikir bahwa Tuhan tidak sayang sama kita......hey!! Orang yang disayang Tuhan bukan berarti bebas dari segala macam cobaan, buktinya lihatlah pada sejarah Nabi-Nabi kita, apakah semasa hidupnya di dunia beliau-beliau tidak dihinggapi cobaan? Semakin 'dekat' atau semakin merasa 'dekat' justru semakin banyak cobaan/terpaan yang dialami sebagai ujian 'kesetiaan' kita, ketawakalan kita... Tapi kan kita juga perlu ingat bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang di luar batas kemampuan kita dan juga percayalah bahwa di setiap cobaan atau peristiwa dalam hidup kita di dunia ini pasti mengandung makna/hikmah yang pada saatnya akan kita mengerti...
Terkadang 'teguran' itu memberi kita pengertian yang mendalam tentang siapa diri kita sebenarnya karena tidak semua orang benar-benar dan siap mengenal diri yang sebenarnya/sejatinya. Kebanyakan orang masih menggunakan topeng atau image yang bisa diperoleh dari pola pengasuhan orang tua atau kebiasaan yang dijalaninya. Mengenal diri sendiri bukanlah hal yang mudah tetapi juga tidak sulit sebenarnya karena toh yang paling kenal dan tahu diri kita ya kita sendiri tetapi kita yang mana? The real us or the 'real' us???

Bila saat ini ada yang dilanda cobaan maka jalan yang bisa ditempuh adalah tetap berusaha untuk keluar dari cobaan tersebut dan jangan pernah lupa untuk sabar, tawakal dan ikhlas... Sabar menghadapi cobaan dan terus berusaha...Tawakal artinya tidak melupakan baktinya kepada Tuhan YME...ikhlas dalam menjalani cobaan yan diterima sebagai bagian dari hidupnya di dunia ini...


Tetap tersenyum karena hidup ini hanya sekali dan terlalu berharga untuk disia-siakan!!